Sabtu, 08 Desember 2012

OPTIMIS

belajar dari setiap kegagalan, dari setiap kekurangan, dan dari setiap ketidak sengajaan, Bukankah hal demikian lebih bijak daripada kita harus menyalahkan, menggrutu, seolah tidak terima akan qada dan qadar yang sudah ditetapkan. Terkadang kita melihat kesempurnaan orang lain, karena yang demikian tampak lebih jelas dibandingkan ketika kita melihat apa yg mereka rasakan.. Secara kasat mata, kita melihat mereka begitu bahagia, tanpa kita ketahui dibalik kebahagiaan mereka, ada beban yang tidak kita ketahui. Dan Allah menutup itu semua dengan akal manusia masing-masing. Yang baik tidak akan selamanya baik, begitupun sebaliknya yang buruk tidak selamnya buruk, karena dengan mudah Allah dapat  memutar balikan hati seseorang.
 
Anak seorang ahli agama, belum tuntu dia menjadi ahli agama seperti orang tuanya, begitupun anak seorang pelacur/pemabuk, tidak selamanya anak tersebut akan menjadi seoang pemabuk/pelacur seperti kedua orang tuanya. Sudah banyak contoh, dan semu itu dapat kita lihat sendiri di masyarakat. Jangan salahkan latar belakang dari mana kita berasal, tapi salahkanlah diri kita sendiri, ketika kita tidak dapat merubah keadaan. yang buruk menjadi baik. Modal dasar seorang hamba Allah hanya satu, niat dan iman, jika seseorang punya niat, dia beriman, dia akan bisa membawa hidupnya ke arah yang lebih baik, kedua unsur tersebut tidak akan terlepas ketika kita menghendaki ridonya. Mudah-mudahan kita menjadi manusia yang selalu bersyukur atas kekurangan dan kelebihan yang kita miliki. Allah akan menjawab ketika kita bertanya. dan kita pun harus menjawab ketika kita dimintai pertanggung jawaban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar